suara jerit isak tangis memecah gemuruh pesta pergantian tahun“mendung kembali menaungi langit negeriku,suasana yang seharusnya gegap gembira sirna tenggelam dalam duka kecelakaan pesawatAirAsia QZ8501 menambah catatan panjang kelam dirgantara di negeriku.
Negeriku yang di kenal dunia sebagai jamrut katulistiwa
kini laksana gurun pasir gersang dalam ruang
bagaikan pohon layu penuh debu
Haaiii ..negeriku dimana letak sentaosamu
rakyatmu merindukan sang bayu kesejahteraan
rakyatmu merindukan tangan wisnu dari kehancuran
Silih berganti duka malapetaka
seolah takpernah lelah membuat binasa
isak tangis dan jerit seolah suara simfoni mendayu
pralaya seolah tak pernah berhenti menyeret kaki tertatih luka
ooo tuhanku sedemikian menumpukkah dosa mahlukmu
hingga murkamu menghancurkan datang dari segala penjuru
lihatlah negeri menangis lagi
betapa perih hati menyaksikan semua ini
lihatlah negeri berduka lagi
kemanakah perginya hati nurani???
coba kau dengar jerit tangis di sana
sehelai nyawa seolah tak berharga
tidakkah hati bisa merasakannya
getirnya darah yang terurai terjatuh menambah sederet luka bagi bangsa
lalu kenapa……?!!
selalu yang tak berdosa jadi korbannya
oleh segerombol orang yang durjana
yang tak pernah berfikir akibatnya
lihatlah “negeriku menangis” lihatlah negeri kita menjerit